Printer kini menjadi salah satu perangkat penting dalam mendukung produktivitas, baik di kantor, sekolah, maupun usaha pribadi. Dua jenis printer yang paling umum digunakan adalah printer inkjet dan printer laser. Keduanya memiliki fungsi utama yang sama, yakni mencetak dokumen, tetapi dari sisi perawatan dan biaya operasional, ada perbedaan signifikan yang perlu Anda pahami.
Banyak pengguna yang merasa kesulitan ketika printer mulai bermasalah, misalnya hasil cetakan buram, tinta tidak keluar, hingga muncul pesan error. Dalam kondisi seperti itu, solusi tercepat adalah mencari service printer terdekat agar perangkat bisa segera diperbaiki. Namun, agar lebih awet, penting juga untuk mengetahui bagaimana perbedaan perawatan antara printer inkjet dan printer laser.
Sekilas Tentang Printer Inkjet dan Printer Laser
Printer Inkjet:
- Menggunakan tinta cair.
- Cocok untuk mencetak dokumen berwarna, foto, dan hasil cetakan detail.
- Harga unit relatif murah, tetapi biaya tinta bisa lebih mahal.
Printer Laser:
- Menggunakan toner bubuk.
- Lebih cepat untuk mencetak dokumen teks dalam jumlah besar.
- Biaya awal lebih tinggi, tetapi efisiensi jangka panjang lebih baik.
Dari sini saja, sudah terlihat bahwa jenis cair vs. bubuk pada tinta atau toner sangat memengaruhi bagaimana printer dirawat.
Perawatan Printer Inkjet: Apa yang Membuatnya Rumit?
Bagi pengguna printer inkjet, masalah yang paling sering ditemui adalah head printer mampet. Hal ini disebabkan oleh tinta cair yang bisa mengering jika jarang dipakai. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatannya:
1.Gunakan Printer Secara Rutin
Printer inkjet sebaiknya digunakan minimal 2–3 kali seminggu. Jika tidak, tinta bisa mengering dan menyumbat head.
2.Gunakan Tinta Berkualitas
Tinta refill murah sering menyebabkan kerusakan pada cartridge. Pilih tinta asli atau kompatibel dengan standar baik.
3.Membersihkan Head Printer
Saat cetakan mulai bergaris, lakukan pembersihan otomatis melalui software bawaan printer. Jika tidak berhasil, head harus dibersihkan manual.
4.Waspada Kebocoran Tinta
Kadang tinta bisa bocor jika printer dipindahkan atau tidak disimpan di tempat yang datar. Ini menambah kerepotan perawatan.
Dari sisi perawatan, printer inkjet memang lebih “rewel” karena sangat sensitif terhadap penggunaan harian dan jenis tinta.
Perawatan Printer Laser: Lebih Simpel atau Sama Ribetnya?
Printer laser dianggap lebih tahan banting dibanding inkjet. Karena menggunakan toner bubuk, risiko mampet atau kering nyaris tidak ada. Namun, bukan berarti bebas perawatan. Berikut beberapa hal yang tetap harus diperhatikan:
1.Penggantian Toner
Toner biasanya lebih mahal, tetapi bisa mencetak ribuan halaman. Tidak perlu sering ganti, namun tetap harus menggunakan toner asli agar hasil cetakan optimal.
2.Membersihkan Roller
Debu kertas atau sisa toner bisa menempel pada roller. Jika dibiarkan, hasil cetakan bisa buram atau terdapat noda hitam.
3.Perawatan Drum Unit
Pada beberapa printer laser, drum unit terpisah dari toner. Drum ini juga memiliki usia pakai tertentu dan perlu diganti ketika hasil cetak menurun.
4.Pendinginan Mesin
Printer laser bekerja dengan suhu tinggi, sehingga ventilasi dan kipas harus dijaga agar tidak cepat rusak.
Secara umum, perawatan printer laser lebih simpel dibanding inkjet, tetapi ketika ada kerusakan, biaya perbaikannya bisa lebih mahal.
Inkjet vs. Laser: Mana yang Lebih Ribet?
Jika dibandingkan secara langsung:
Printer Inkjet
- Kerepotan: sering mampet, tinta cepat habis, butuh sering dipakai.
- Cocok untuk: pengguna yang butuh cetakan berwarna dan detail tinggi.
Printer Laser
- Kerepotan: perawatan jarang, tapi biaya lebih mahal jika ada komponen rusak.
- Cocok untuk: kantor atau bisnis dengan volume cetak tinggi.
Jadi, dari sisi perawatan harian, printer inkjet bisa dibilang lebih ribet karena sangat bergantung pada frekuensi penggunaan. Sedangkan printer laser lebih minim masalah harian, tapi tetap butuh perhatian pada bagian roller dan drum.
Tips Agar Printer Awet dan Jarang Bermasalah
1.Gunakan Kertas Berkualitas
Kertas murah yang banyak debu bisa mempercepat kerusakan roller dan head printer.
2.Matikan Printer dengan Benar
Jangan langsung mencabut kabel listrik. Gunakan tombol power agar sistem pendinginan (khusus laser) berjalan sempurna.
3.Lakukan Service Berkala
Baik inkjet maupun laser, sebaiknya diservis minimal 3–6 bulan sekali, terutama jika pemakaian intens. Cari teknisi terpercaya dengan layanan service printer terdekat agar mudah dijangkau dan cepat ditangani.
4.Gunakan Printer Sesuai Fungsinya
Jangan memaksakan printer inkjet untuk mencetak ribuan halaman teks. Begitu juga printer laser, kurang ideal untuk cetakan foto berwarna detail.
Kapan Harus Membawa Printer ke Service?
- Hasil cetakan mulai buram atau bergaris.
- Printer mengeluarkan suara aneh.
- Sering terjadi paper jam meski kertas bagus.
- Muncul pesan error yang tidak bisa diatasi dengan troubleshooting sederhana.
Jika tanda-tanda tersebut muncul, jangan ditunda. Membawa printer ke service printer terdekat akan mencegah kerusakan lebih parah dan menghemat biaya perbaikan.
Kesimpulan
Perawatan printer inkjet dan laser memang berbeda. Inkjet lebih ribet karena rentan mampet dan butuh perhatian rutin, sedangkan laser lebih simpel sehari-hari tapi bisa mahal saat terjadi kerusakan besar.
Apapun jenis printer yang Anda gunakan, kuncinya adalah perawatan berkala dan penggunaan yang tepat. Jika sudah bermasalah, jangan ragu untuk mencari service printer terdekat agar printer Anda bisa kembali bekerja optimal.